ketika ragu itu benar benar menyiksaQ
aQ memilih untuk diam
ingin berlari, tapi seakan kaki begitu kokoh
tertanam di pijakan
ingin berteriak, mengadu pada Sang Penguasa
tapi mulut mengatup tanpa suara
dan hanya hati yg berbisik pilu
pada akhirmya
hanya diam yg aQ ponya
menerawang mengeja meyusun
apa yg telah sedang dan akan aQ lakukan
karna yg Q tau sekarang
aQ bukan siapa siapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar